Bismillahirahmanirahim... sedihnya hati lagi seminggu je lagi ramadhan akan berlalu.. Ya Allah panjangkanlah umurku untuk berjumpa lagi dengan ramadhan...
Insha Allah hari nie saya nak share sikit berkaitan masalah penyakit yang dipanggil bell palsy..
Apakah itu Bells palsy
Bell’s palsy adalah masalah yang mengakibatkan kelumpuhan atau kelemahan pada salah satu sisi otot di wajah yang yang bersifat sementara. Kondisi ini menyebabkan salah satu daripada sisi dari wajah akan terlihat melorot atau pun senget . walaupun belum ada diketahui apakah punca yang jelas, Bell’s palsy lebih kerap terjadi pada pesakit diabetes, dan HIV
Saraf yang rosak pada sebahagian wajah akan memberikan kesan yang menggangu kepada deria rasa dan cara tubuh anda dalam menghasilkan air mata dan air liur.
untuk pengetahuan anda Bell’s palsy bukanlah merupakan penyakit stroke dan kajian menunjukkan kondisi yang boleh menyebabkan terjadinya kelumpuhan Bell’s palsy pada wajah adalah.
- Kecacatan selepas kelahiran. Kondisi ini boleh terjadi pada bayi yang dilahirkan dengan kelemahan atau kelumpuhan pada wajah.
- Cedera Kemalangan. ianya boleh terjadi karena luka tebukan atau koyakan pada dagu atau retak pada tulang tengkorak.
- Cedera pembedahan. Kondisi ini selalunya terjadi dalam operasi kelenjar parotid.
Pada kebanyakan masalah Bell’s palsy, kelumpuhan pada salah satu sisi wajah boleh pulih sepenuhnya. Jika Anda mengalami kelumpuhan di salah satu sisi wajah, lakukan temujanji dengan doktor serta physiotherapist untuk memahami kondisi yang terjadi.
Simptom Masalah Bells Palsy
Antara simptom yang terjadi pada Bell’s palsy berlaku dengan kadar yang pantas cepat dan mencapai kesanya dalam waktu dua hari. Gejala yang terjadi boleh berbeza beza. Ini adalah simptom yang biasanya berlaku pada Bell’s palsy.Simptom Masalah Bells Palsy
Salah satu sisi wajah akan mengalami kelumpuhan atau kelemahan. Sisi wajah yang terkena akan kelihatan melorot dan Anda tidak boleh menggerakkannya. Anda akan mengalami kesulitan untuk membuka atau menutup mata dan mulut.
- Sakit telinga pada sisi wajah yang mengalami kelumpuhan.
- Telinga yang terkena bahagian bell palsy akan lebih sensitif terhadap bunyi.
- Berdengung di salah satu telinga atau keduanya.
- Penurunan atau perubahan pada deria rasa.
- Bagian mulut yang terkena tidak mampu menahan air liur dari meleleh keluar (Drooling).
- Mulut terasa kering.
- Rasa sakit pada sekitar rahang.
- Sakit kepala dan pening
- Kesulitan untuk makan, minum, dan berbicara.
simptom yang dinyatakan di atas biasanya akan mulai sembuh dan berkurangan dalam waktu dua hingga tiga minggu dan akhirnya pulih sepenuhnya dalam waktu sembilan hingga sepuluh bulan.
Tidak ada ujian yang boleh dilakukan untuk memastikan diagnosis terhadap Bell’s palsy. ujian dilakukan untuk memastikan gejala yang ada bukan disebabkan masalah kondisi lain yang boleh menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan wajah, seperti stroke.
Kondisi lain yang boleh menyebabkan gejala yang mirip adalah:
- Tumor. Pertumbuhan sel sel yang abnormal sekitar wajah dan leher.
- Stroke
- Sindrom Moebius. kondisi yang sangat jarang terjadi dan muncul sejak lahir.
- Infeksi telinga tengah. Kondisi yang cukup umum terjadi pada kanak-kanak yang disebabkan oleh jangkitan bakteria atau virus.
- Penyakit Lyme. jangkitan yang disebabkan oleh bakteria yang disebarkan oleh kutu.
- Kecederaan kepala. Kondisi yang boleh terjadi pada semua orang akibat pukulan, terjatuh, atau trauma
- Kolesteatoma. penumbuhan kulit abnormal yang ada di telinga bagian tengah.
selalunya Doktor akan memeriksa kepala, telinga, dan leher Anda. Kemudian doktor juga akan memeriksa otot-otot wajah untuk memastikan apakah hanya saraf wajah yang terkena. Jika doktor tidak mendapati adanya masalah lain, ianya akan didiagnosiskan gejala yang terjadi itu adalah akibat Bell’s palsy.
Berikut ini beberapa ujian perawatan yang dilakukan
- Elektromiografi. Pemeriksaan ini berguna untuk mengukur aktiviti elektrik dari otot dan saraf Anda. Informasi yang diberikan alat ini boleh digunakan untuk mengetahui apakah terdapat kecederaan atau kerosakan saraf.
- MRI. Prosedur ini boleh dilakukan untuk mengetahui penyebab munculnya tekanan pada saraf wajah Anda.
- CT scan. Prosedur ini dilakukan untuk mengetahui kondisi lain yang menyebabkan gejala yang Anda alami, tujuan adalah untuk mengetahui apakah terdapat infeksi atau tumor. Prosedur ini juga dapat mengesan apabila terdapat keretakan tulang pada wajah.
Punca terjadinya Bell’s Palsy
Bell’s palsy disebabkan oleh saraf yang mengendalikan otot atau saraf wajah mengalami keradangan atau terhimpit. Dari otak, saraf wajah melalui laluan sempit di dekat rahang bagian atas. Ketika saraf wajah ini terhimpit atau mengalami keradangan, signal atau sensori yang dikirimkan otak menuju ke otot wajah akan terganggu. Gangguan inilah yang menyekat pengaliran darah dan oksigen menuju ke sel-sel saraf, akibatnya terjadi kelemahan atau kelumpuhan pada wajah yang disebut dengan istilah Bell’s palsy.
Penyebab terjadinya keradangan pada saraf wajah masih belum diketahui. Ada kemungkinan peradangan maupun himpitan saraf wajah disebabkan oleh jangkita virus, salah satunya adalah virus herpes. Berikut ini beberapa hal yang dikaji menjadi penyebab munculnya Bell’s palsy.
- Virus herpes simpleks. sejenis virus yang menyebabkan herpes genital, baik herpes Type 1 (HSV-1) atau Type 2 (HSV-2).
- Virus varisela zoster (KAYAP). sejenis virus ini yang menyebabkan cacar air dan cacar api. Virus ini lebih jarang menyebabkan Bell’s palsy, tapi bisa menyebabkan keadaan yang lebih serius.
- Penyakit Lyme. Jangkita yang disebabkan oleh bakteria yang disebarkan oleh kutu.
- Sifilis. Penyakit ini disebabkan oleh virus Treponema pallidum.
- Virus Epstein–Barr. Virus jenis ini yang mengakibatkan demam kelenjar.
- Cytomegalovirus. Virus ini termasuk dalam kelompok virus herpes. Virus ini boleh menyebabkan gejala yang mirip seperti flu, demam kelenjar, sakit tekak, dan pembengkakan kelenjar.
Selain otot-otot wajah, saraf wajah juga memengaruhi penghasilan air mata, air liur, deria rasa, dan mengawal tulang kecil yang berada di tengah telinga.
Kajian terbaru menunjukkan pesakit yang mempunyai masalah HIV dan diabetes juga berpeluang menerima masalah Bell’s palsy, walaupun punca belum jelas dan belum diketahui dengan pasti. Jangkitan saluran pernafasan atas juga boleh menjadi faktor yang meningkatkan risiko mengalami Bells palsy
Apakah Rawatan Fisioterapi Yang Boleh dilakukan?
- Selalunya pesakit yang datang berjumpa dengan saya , saya akan menerangkan cara perawatan yang dilakukan antaranya ada penggunaan terapi haba seperti Hot Pack atau Infrared .
- Penggunaan Ice massage berfungsi untuk stimulasi deria rasa pada wajah dan juga mampu mengurangkan keradangan pada saraf muka.
- Urutan Wajah adalah pekara yang boleh dilakukan dirumah dengan konsistant , ini kerana ianya amat mudah untuk dipelajari dan effectif untuk diguna pakai
Hasilnya Jangan terkejut boleh untuk awet muda juga
- Penggunaan Electrical stimulation seperti TENS / MS stimulator untuk meransang otot2 muka.
- Senaman Muka
Selain itu antara pekara yang boleh dinasihatkan buat pesakit adalah
- memakai cermin mata atau eye cover bagi memberi perlindungan mata untuk mengelakkan jangkitan, habuk memasuki mata.
- minum dengan menggunakan straw bagi memudahkan pengaliran air dan mengelakkan drooling yang berlebihan
- Kunyah chewing gum bagi membantu menguatkan otot otot muka
- ketika tidur digalakkan pesakit menutup mata yang terbuka dengan gouze atau tisu bagi mengelakkan serangga melalui bahagian mata yang tidak terutup rapat itu.
Jangan Buat dengan cara nie sudah la ye...he he he wassalam
0 Comments:
Post a Comment